Hubungan motivasi klien dengan pelaksanaan teknik relaksasi pada klien post operasi appendik di RSD Dr. Soegiri Lamongan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Insiden maksimum apendisitis akut terjadi pada dekade kedua dan ketiga dari kehidupan. Walau penyakit tersebut dapat terjadi pada setiap saat dari kehidupan. Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama, kecuali antara pubertas dan usia 25 tahun, yaitu pada laki-laki frekuensinya lebih tinggi dengan rasio 3:2. (Harrison, 2000:1610)
Apendisitis mengacu pada radang appendiks, suatu tambahan seperti kantung yang tak berfungsi terletak pada bagian inferior dari sekum. Penyebab yang paling umum dari apendisitis adalah obstruksi lumen oleh feses. Yang akhirnya merusak suplai aliran darah dan mengikis mukosa menyebabkan inflamasi, komplikasi utama berhubungan dengan apendisitis adalah peritonitis, yang dapat terjadi bila appendiks ruptur. Appendiktomi atau pengangkatan appendik adalah satu-satunya tindakan (Barbara Enggram, 1999:215)
Setiap manusia dapat mengalami nyeri dan merupakan sensasi tidak enak akibat adanya gangguan fisiologis. Tidak sedikit orang yang datang ke rumah sakit atau Puskesmas dengan keluhan nyeri. Nyeri banyak terjadi bersamaan proses penyakit atau dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan, yang sangat mengganggu dan menyakitkan lebih banyak dibandingkan suatu penyakit manapun (Smelser 2002:212)
Rasa sakit merupakan masalah umum yang dialami klien dan masyarakat. Juga merupakan sinyal tanda bahaya, jika diabaikan akan berakibat serius. Setiap orang akan bereaksi atau berespon berbeda dengan rangsang dan berat nyeri yang sama. Hal ini sangat bersifat subyektif individual dan bergantung dari banyak faktor individu yang akhirnya seseorang mencari pertolongan pengobatan atau mencoba mencari sendiri untuk mengatasinya.
Untuk mengurangi nyeri salah satunya latihan teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi lambat, berirama. Klien dapat memejamkan matanya dan bernafas dengan perlahan dan nyaman. Periode relaksasi yang teratur dapat membantu untuk melawan keletihan dan ketegangan otot. (Erfandi, 2008)
dst............................................................................................mau lebih lengkap sampai bab 5 dan hasil spss, serta lampiran lainya............silahkan hubungi 085645040345
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Insiden maksimum apendisitis akut terjadi pada dekade kedua dan ketiga dari kehidupan. Walau penyakit tersebut dapat terjadi pada setiap saat dari kehidupan. Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang sama, kecuali antara pubertas dan usia 25 tahun, yaitu pada laki-laki frekuensinya lebih tinggi dengan rasio 3:2. (Harrison, 2000:1610)
Apendisitis mengacu pada radang appendiks, suatu tambahan seperti kantung yang tak berfungsi terletak pada bagian inferior dari sekum. Penyebab yang paling umum dari apendisitis adalah obstruksi lumen oleh feses. Yang akhirnya merusak suplai aliran darah dan mengikis mukosa menyebabkan inflamasi, komplikasi utama berhubungan dengan apendisitis adalah peritonitis, yang dapat terjadi bila appendiks ruptur. Appendiktomi atau pengangkatan appendik adalah satu-satunya tindakan (Barbara Enggram, 1999:215)
Setiap manusia dapat mengalami nyeri dan merupakan sensasi tidak enak akibat adanya gangguan fisiologis. Tidak sedikit orang yang datang ke rumah sakit atau Puskesmas dengan keluhan nyeri. Nyeri banyak terjadi bersamaan proses penyakit atau dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan, yang sangat mengganggu dan menyakitkan lebih banyak dibandingkan suatu penyakit manapun (Smelser 2002:212)
Rasa sakit merupakan masalah umum yang dialami klien dan masyarakat. Juga merupakan sinyal tanda bahaya, jika diabaikan akan berakibat serius. Setiap orang akan bereaksi atau berespon berbeda dengan rangsang dan berat nyeri yang sama. Hal ini sangat bersifat subyektif individual dan bergantung dari banyak faktor individu yang akhirnya seseorang mencari pertolongan pengobatan atau mencoba mencari sendiri untuk mengatasinya.
Untuk mengurangi nyeri salah satunya latihan teknik relaksasi yang sederhana terdiri atas nafas abdomen dengan frekuensi lambat, berirama. Klien dapat memejamkan matanya dan bernafas dengan perlahan dan nyaman. Periode relaksasi yang teratur dapat membantu untuk melawan keletihan dan ketegangan otot. (Erfandi, 2008)
dst............................................................................................mau lebih lengkap sampai bab 5 dan hasil spss, serta lampiran lainya............silahkan hubungi 085645040345
Comments
Post a Comment