Skip to main content

tugas keluarga dalam perawatan anak prasekolah yang menderita ISPA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Infeksi saluran pernafasan merupakan sebab utama dari kematian anak di seluruh dunia. Di negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, frekwensi infeksi ini lebih tinggi pada anak kecil dan menyebabkan mortalitas yang tinggi. Keadaan ini mungkin ada hubunganya dengan bahaya yang besar dari penyakit itu, karena radang yang ditimbulkanya menyebabkan sumbatan pada saluran nafas.

Klasifikasi klinis infeksi saluran pernafasan akut meliputi pilek, tonsillitis, pharyngitis dan otitis media. Pilek sering disebut ‘flu’ tetapi istilah ini tidak tepat, karena banyak sekali penyebab pilek selain virus influensa. Tanda utama pilek adalah keluarnya lendir yang cair, mucoid atau purulen. Bila pilek lebih berat, maka ada sedikit demam dan tubuh menjadi lemah.

Tonsilitis dan pharyngitis terdapat pada anak yang sudah agak besar, ditandai dengan rasa sakit pada saat menelan diikuti dengan demam dan kelemahan tubuh. Tonsil membesar dan pharyngnya tampak memerah, kadang-kadang ditemukan exudat kekuningan.

1

Anak masih tergantung pada lingkungan, yaitu orang dewasa yang ada di sekitarnya. Lingkungan terdiri atas lingkungan internal dan eksternal. Perkembangan anak sangat dipengaruhi rangsangan terutama dari lingkungan eksternal, yaitu lingkungan yang aman, peduli, dan penuh dengan kasih sayang (Yupi Supartini 1995:7).

Badan pusat statistic tahun 2008 mencatat, sekitar ± 6 juta anak dari ≤10 juta anak di Indonesia yang mengalami batuk pilek, biasanya penyakit ini terjadi pada waktu musim hujan atau musim dingin, (Humaniora, 2009). Selain musim tersebut juga terjadi tetapi tidak sebanyak pada musim batuk atau pilek. Batuk pilek tidak hanya terjadi pada anak saja, orang dewasa juga bisa mengalami batuk atau pilek, tetapi persentasenya lebih sedikit.

dst............................................................................................mau lebih lengkap sampai bab 5 dan hasil spss, serta lampiran lainya............silahkan hubungi 085645040345

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan antara peran keluarga dan tingkat kecemasan Ibu hamil untuk melakukan hubungan sexual selama kehamilan trimester III

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada manusia sexualitas dapat dipandang sebagai pencetus dari hubungan antara individu, dimana daya tarik rohaniah dan badaniah atau psikofisik menjadi dasar kehidupan bersama antara 2 insan manusia (Hanifa Wiknjosastro, 1999:589). Menurut A. Maslow dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo (2003:500, mengemukakan bahwa kebutuhan manusia terdiri dari 5 tingkat, yaitu kebutuhan fisik, keamanan, pengalaman dari orang lain, harga diri dan perwujudan diri. Maslow juga mengungkapkan bahwa kebutuhan manusia yang paling dasar harus terpenuhi dahulu sebelum seseorang mampu mencapai kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya. Salah satu dari kebutuhan fisik atau kebutuhan yang paling dasar tersebut adalah sexual. Kebutuhan sexual juga harus diperhatikan bagaimana cara pemenuhannya seperti halnya dengan kebutuhan fisik lainnya, meskipun seseorang dalam keadaan hamil. 1 Walaupun sebenarnya sexual

gambaran pengetahuan keluarga dalam perawatan pasien gangguan jiwa Skizofrenia di URJ Psikiatri

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara maju, modern dan industri keempat masalah kesehatan utama tersebut adalah penyakit degeneratif, kanker, gangguan jiwa, dan kecelakaan. Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta identitas secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena mereka tidak produktif dan tidak efisien (Dadang Hawari, 2001 : ix ). Gangguan jiwa Skizofrenia tidak terjadi dengan sendirinya begitu saja akan tetapi banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gejala Skizofrenia . Berbagai penelitian telah banyak dalam teori biologi dan berfokus pada penyebab Skizofrenia yaitu faktor genetik, faktor neurotomi dan neurokimia atau struktur dan fungsi otak serta imunovirologi atau respon tubuh terhadap perjalanan suatu virus (Sheila L Videbec

gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dan minuman yang paling sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret Lowson, 2003). Sejak awal kelahirannya sampai bayi berusia 6 bulan, ASI merupakan sumber nutrisi utama bayi. Komposisi ASI sempurna sesuai kebutuhan bayi sehingga walaupun hanya mendapatkan ASI dibeberapa bulan kehidupannya, bayi bisa tumbuh optimal. ASI sangat bermanfaat untuk kekebalan tubuh bayi karena didalamnya terdapat zat yang sangat penting yang sudah terbukti melawan berbagai macam infeksi, seperti ISPA, peradangan telinga, infeksi dalam darah dan sebagainya. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan makanan lain yang selain ASI. Makanan ini dapat berupa makan yang disiapkan secara khusus atau makanan keluarga yang dimodifikasi (Lilian Juwono: 2003). Pada umur 0-6 bulan, bayi tidak membutuhkan makanan atau minuman selain ASI. Artinya bayi hanya memperoleh susu ibu tanpa tambahan cairan lain,