Skip to main content

GAMBARAN MOTIVASI IBU NIFAS PRIMIPARA DALAM MEMANDIKAN BAYI DI DESA MADE PERUMNAS MADE KABUPATEN

ABSTRAK


Semua Ibu pasti memiliki keinginan setiap anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan kuat, oleh karena itu dalam mewujudkan keinginannya dapat dilakukan dengan cara merawat bayinya yang baru lahir hingga menjadi seorang anak yang sehat, ceria dan tidak sering sakit. Hasil survey awal yang dilakukan di Desa Made Kidul pada 10 Ibu Pasca Salin anak pertama didapatkan data 70% orang belum mau dan mampu memandikan bayinya dan 30% orang sudah mau dan mampu memandikan bayinnya. Data di atas menunjukkan bahwa masih ada Ibu Primipara yang belum mau dan mampu memandikan bayinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran Motivasi Ibu Nifas Primipara dalam memandikan bayi. Desain yang digunakan Deskriptif. Populasi ini adalah seluruh Ibu Nifas Primipara di Desa Made Perumnas Made . Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh responden disertakan dalam proses penelitian ini di Desa Made Perumnas Made Lamongan, dengan teknik sampling total sampling. Pengumpulan data dengan kuisioner, analisis data, koding, skoring dan tabulasi Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 50% responden mempunyai Motivasi Intrinsik baik dalam memandikan bayi, sebagian besar 80% responden Motivasi Ekstinsik baik dalam memandikan bayi dan sebagian besar 70% responden mempunyai motivasi baik dalam memandikan bayi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar responden mempunyai motivasi tinggi dalam memandikan bayi.




Kata Kunci : Motivasi, Ibu Nifas Primipara, Memandikan Bayi

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan antara peran keluarga dan tingkat kecemasan Ibu hamil untuk melakukan hubungan sexual selama kehamilan trimester III

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada manusia sexualitas dapat dipandang sebagai pencetus dari hubungan antara individu, dimana daya tarik rohaniah dan badaniah atau psikofisik menjadi dasar kehidupan bersama antara 2 insan manusia (Hanifa Wiknjosastro, 1999:589). Menurut A. Maslow dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo (2003:500, mengemukakan bahwa kebutuhan manusia terdiri dari 5 tingkat, yaitu kebutuhan fisik, keamanan, pengalaman dari orang lain, harga diri dan perwujudan diri. Maslow juga mengungkapkan bahwa kebutuhan manusia yang paling dasar harus terpenuhi dahulu sebelum seseorang mampu mencapai kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya. Salah satu dari kebutuhan fisik atau kebutuhan yang paling dasar tersebut adalah sexual. Kebutuhan sexual juga harus diperhatikan bagaimana cara pemenuhannya seperti halnya dengan kebutuhan fisik lainnya, meskipun seseorang dalam keadaan hamil. 1 Walaupun sebenarnya sexual ...

gambaran pengetahuan keluarga dalam perawatan pasien gangguan jiwa Skizofrenia di URJ Psikiatri

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara maju, modern dan industri keempat masalah kesehatan utama tersebut adalah penyakit degeneratif, kanker, gangguan jiwa, dan kecelakaan. Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta identitas secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena mereka tidak produktif dan tidak efisien (Dadang Hawari, 2001 : ix ). Gangguan jiwa Skizofrenia tidak terjadi dengan sendirinya begitu saja akan tetapi banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gejala Skizofrenia . Berbagai penelitian telah banyak dalam teori biologi dan berfokus pada penyebab Skizofrenia yaitu faktor genetik, faktor neurotomi dan neurokimia atau struktur dan fungsi otak serta imunovirologi atau respon tubuh terhadap perjalanan suatu virus (Sheila L Videbec...

hubungan pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan di Desa Menganti

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh. Selain itu kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktifitas sehari- hari karena nutrisi juga sebagai sumber tenaga yamg dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh, dan juga sebagai sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh (A. Aziz Alimul Hidayat, 2005 ; 87) . Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI tersebut. ASI tanpa bahan makanan lain dapat mencukupi kebutuhan pertumbuhan usia sekitar enam bulan. Pemberian ASI tanpa pemberian makanan lain selama enam bulan disebut dengan menyusui secara eksklusif (Arif...