Skip to main content

GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG

PERAWATAN PASIEN STROKE DI POLI SYARAF


Abstrak


Stroke merupakan penyakit terutama mengenai populasi usia lanjut. Pasien stroke dapat meninggal dalam tahun pertama setelah terserang stroke. Pengetahuan keluarga yang baik tentang perawatan stroke dapat membantu keluarga dalam perawatan kepada anggotanya yang sakit. Berdasarkan hasil survey awal di poli syaraf RSUD Dr. S didapatkan 60% pasien kurang mendapatkan perawatan dengan baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang perawatan pasien stroke di poli syaraf RSUD Dr. Soegiri Lamongan.

Desain penelitian menggunakan desain study deskriftif. Populasinya seluruh keluarga pasien stroke di poli syaraf RSUD Dr. Soegiri Lamongan mulai bulan Mei sampai Juni 2010 sebanyak 31 orang, dan sampelnya sebagian keluarga pasien stroke di poli syaraf RSUD Dr. Soegiri Lamongan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 31 orang. Menggunakan teknik consecutive sampling dan variabelnya pengetahuan keluarga tentang perawatan pasien stroke. Pengambilan data menggunakan kuesioner tertutup, selanjutnya dilakukan editing, coding, scoring, tabulating dan prosentase.

Dari hasil penelitian di dapatkan hampir sebagian keluarga pasien stroke (45,16%) mempunyai pengetahuan sedang tentang perawatan pasien stroke dan sebagian kecil mempunyai pengetahuan baik (19,36%).

Dengan melihat kesimpulan di atas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi petugas kesehatan agar memberikan informasi pada keluarga pasien stroke sehingga mempunyai pengetahuan yang baik tentang perawatan pasien stroke.


Kata kunci: Pengetahuan keluarga, Perawatan stroke

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan antara peran keluarga dan tingkat kecemasan Ibu hamil untuk melakukan hubungan sexual selama kehamilan trimester III

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada manusia sexualitas dapat dipandang sebagai pencetus dari hubungan antara individu, dimana daya tarik rohaniah dan badaniah atau psikofisik menjadi dasar kehidupan bersama antara 2 insan manusia (Hanifa Wiknjosastro, 1999:589). Menurut A. Maslow dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo (2003:500, mengemukakan bahwa kebutuhan manusia terdiri dari 5 tingkat, yaitu kebutuhan fisik, keamanan, pengalaman dari orang lain, harga diri dan perwujudan diri. Maslow juga mengungkapkan bahwa kebutuhan manusia yang paling dasar harus terpenuhi dahulu sebelum seseorang mampu mencapai kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya. Salah satu dari kebutuhan fisik atau kebutuhan yang paling dasar tersebut adalah sexual. Kebutuhan sexual juga harus diperhatikan bagaimana cara pemenuhannya seperti halnya dengan kebutuhan fisik lainnya, meskipun seseorang dalam keadaan hamil. 1 Walaupun sebenarnya sexual

gambaran pengetahuan keluarga dalam perawatan pasien gangguan jiwa Skizofrenia di URJ Psikiatri

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara maju, modern dan industri keempat masalah kesehatan utama tersebut adalah penyakit degeneratif, kanker, gangguan jiwa, dan kecelakaan. Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta identitas secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena mereka tidak produktif dan tidak efisien (Dadang Hawari, 2001 : ix ). Gangguan jiwa Skizofrenia tidak terjadi dengan sendirinya begitu saja akan tetapi banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gejala Skizofrenia . Berbagai penelitian telah banyak dalam teori biologi dan berfokus pada penyebab Skizofrenia yaitu faktor genetik, faktor neurotomi dan neurokimia atau struktur dan fungsi otak serta imunovirologi atau respon tubuh terhadap perjalanan suatu virus (Sheila L Videbec

gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dan minuman yang paling sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret Lowson, 2003). Sejak awal kelahirannya sampai bayi berusia 6 bulan, ASI merupakan sumber nutrisi utama bayi. Komposisi ASI sempurna sesuai kebutuhan bayi sehingga walaupun hanya mendapatkan ASI dibeberapa bulan kehidupannya, bayi bisa tumbuh optimal. ASI sangat bermanfaat untuk kekebalan tubuh bayi karena didalamnya terdapat zat yang sangat penting yang sudah terbukti melawan berbagai macam infeksi, seperti ISPA, peradangan telinga, infeksi dalam darah dan sebagainya. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan makanan lain yang selain ASI. Makanan ini dapat berupa makan yang disiapkan secara khusus atau makanan keluarga yang dimodifikasi (Lilian Juwono: 2003). Pada umur 0-6 bulan, bayi tidak membutuhkan makanan atau minuman selain ASI. Artinya bayi hanya memperoleh susu ibu tanpa tambahan cairan lain,