Skip to main content

GAMBARAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DIUNIT RAWAT JALAN PARU RSUD Dr.

GAMBARAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DIUNIT RAWAT JALAN PARU RSUD Dr.


Abstrak

Penyakit infeksi masih merupakan penyakit utama di Indonesia, terutama infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), baik infeksi saluran pernafasan atas maupun infeksi saluran pernafasan bawah. Penyebab tingginya kejadian ISPA di indonesia karena terjadinya penularan dari penderita kepada orang lain. Penderita kurang pengetahuan tentang tindakan pencegahan penularan penyakit ISPA. Dari data yang diperoleh dari URJ Paru RSUD Dr.Soegiri kabupaten Lamongan didapatkan kenaikan jumlah penderita ISPA sekitar 10% dari tahun 2008 sampai tahun 2009.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tindakan pencegahan penularan penderita ISPA di URJ Paru RSUD Dr. . Desain yang digunakan adalah desain deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita ISPA di URJ Paru RSUD Dr. Soegiri Lamongan pada bulan Mei sampai Juni 2010 yang berjumlah 20 responden.Teknik pengambilan sampling adalah consecutive sampling. Pengumpulan data dengan Lembar Kuesioner. Tehnik Pengolahan data dan analisa data dengan coding, scoring dan tabulasi.

Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden sebanyak 70% mempunyai tindakan pencegahan penularan penderita ISPA yang baik.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar responden mempunyai tindakan pencegahan penularan penderita ISPA yang baik.

Rujukan dalam penelitian ini adalah petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan penyuluhan pada pasien ISPA dalam melakukan tindakan pencegahan penularan penderita ISPA.


Kata kunci : Pencegahan Penularan, ISPA.

Comments

Popular posts from this blog

Hubungan antara peran keluarga dan tingkat kecemasan Ibu hamil untuk melakukan hubungan sexual selama kehamilan trimester III

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada manusia sexualitas dapat dipandang sebagai pencetus dari hubungan antara individu, dimana daya tarik rohaniah dan badaniah atau psikofisik menjadi dasar kehidupan bersama antara 2 insan manusia (Hanifa Wiknjosastro, 1999:589). Menurut A. Maslow dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo (2003:500, mengemukakan bahwa kebutuhan manusia terdiri dari 5 tingkat, yaitu kebutuhan fisik, keamanan, pengalaman dari orang lain, harga diri dan perwujudan diri. Maslow juga mengungkapkan bahwa kebutuhan manusia yang paling dasar harus terpenuhi dahulu sebelum seseorang mampu mencapai kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya. Salah satu dari kebutuhan fisik atau kebutuhan yang paling dasar tersebut adalah sexual. Kebutuhan sexual juga harus diperhatikan bagaimana cara pemenuhannya seperti halnya dengan kebutuhan fisik lainnya, meskipun seseorang dalam keadaan hamil. 1 Walaupun sebenarnya sexual

gambaran pengetahuan keluarga dalam perawatan pasien gangguan jiwa Skizofrenia di URJ Psikiatri

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara maju, modern dan industri keempat masalah kesehatan utama tersebut adalah penyakit degeneratif, kanker, gangguan jiwa, dan kecelakaan. Meskipun gangguan jiwa tersebut tidak dianggap sebagai gangguan yang menyebabkan kematian secara langsung namun beratnya gangguan tersebut dalam arti ketidakmampuan serta identitas secara individu maupun kelompok akan menghambat pembangunan, karena mereka tidak produktif dan tidak efisien (Dadang Hawari, 2001 : ix ). Gangguan jiwa Skizofrenia tidak terjadi dengan sendirinya begitu saja akan tetapi banyak faktor yang menyebabkan terjadinya gejala Skizofrenia . Berbagai penelitian telah banyak dalam teori biologi dan berfokus pada penyebab Skizofrenia yaitu faktor genetik, faktor neurotomi dan neurokimia atau struktur dan fungsi otak serta imunovirologi atau respon tubuh terhadap perjalanan suatu virus (Sheila L Videbec

gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI pada bayi usia 0-6 bulan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dan minuman yang paling sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret Lowson, 2003). Sejak awal kelahirannya sampai bayi berusia 6 bulan, ASI merupakan sumber nutrisi utama bayi. Komposisi ASI sempurna sesuai kebutuhan bayi sehingga walaupun hanya mendapatkan ASI dibeberapa bulan kehidupannya, bayi bisa tumbuh optimal. ASI sangat bermanfaat untuk kekebalan tubuh bayi karena didalamnya terdapat zat yang sangat penting yang sudah terbukti melawan berbagai macam infeksi, seperti ISPA, peradangan telinga, infeksi dalam darah dan sebagainya. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) merupakan makanan lain yang selain ASI. Makanan ini dapat berupa makan yang disiapkan secara khusus atau makanan keluarga yang dimodifikasi (Lilian Juwono: 2003). Pada umur 0-6 bulan, bayi tidak membutuhkan makanan atau minuman selain ASI. Artinya bayi hanya memperoleh susu ibu tanpa tambahan cairan lain,